Minggu, 30 Desember 2012

Cara Melatih Anak Agar Tidak Ngompol



Ketika anak Anda telah bisa ke toilet sendiri pada siang hari, saatnya Anda mengajari anak Anda untuk tidak ngompol  pada malam hari. Ada perbedaan besar antara latihan ke toilet pada siang dan malam hari. Meskipun mudah bagi anak Anda untuk mengontrol kandung kemihnya di siang hari, tapi pada malam hari, banyak hal-hal yang tidak di kontrol oleh alam sadarnya.
Latihan ke toilet pada malam hari mungkin memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu latihan ke toilet pada siang hari. Seperti biasa, Anda perlu bersabar dan tidak mencaci-maki dirinya karena tidak berhasil melakukan itu langsung pada malam pertama. Hal ini mungkin membuat dia enggan untuk melanjutkan proses latihannya. Untuk mempercepat proses, pastikan bahwa anak Anda telah berhasil ke toilet sendiri pada siang hari.
Berikut adalah beberapa latihan yang bisa digunakan agar anak Anda tidak mengompol lagi :
1. Pergi ke toilet sebelum tidur. Kemungkinan mengompol di malam hari akan menjadi lebih rendah, karena anak Anda telah mengosongkan kandung kemih sebelumnya.
2. Cobalah untuk membatasi asupan air anak Anda (atau cairan apapun) setidaknya satu jam sebelum tidur nya. 
Ini akan mengurangi kemungkinan dia memiliki kandung kemih yang penuh pada malam hari.
3. Biarkan anak Anda tidur dengan lampu tidur. Sehingga ia dapat menemukan jalan dalam gelap. Anak-anak secara alami takut gelap, sehingga mereka tidak mau ke toilet dan lebih memilih menahan kandung kemihnya. Sebuah lampu tidur akan membantu mengurangi ketakutan anak Anda.
4. Membangunkan anak Anda setiap kali Anda harus pergi ke toilet di malam hari. Anak Anda awalnya mungkin menolak terhadap hal itu, tetapi jika ia melihat ini sebagai rutinitas sehari-hari, ia akan dengan mudah terbiasa dengan gagasan pergi ke toilet di tengah malam.Tapi Anda harus mempertimbangkannya dan hati-hati terhadap hal ini. Jika anak Anda tidur jam 8 malam jangan membangunnyanya pada jam 10 malam untuk ke toilet karena itu akan menggangu tidurnya.
5. Gunakan pull-up, celana training atau karpet tahan air. Karena anak Anda belum dapat mengontrol kandung kemihnya, lindungi dia dan kasur Anda dari air seni dengan menggunakan bahan pelindung.
6. Mendorong dan memuji anak Anda. Kata-kata dorongan akan memotivasi dirinya. Jelaskan kepada anak Anda mengapa penting untuk pergi ke toilet di malam hari. Dan jangan lupa untuk memujinya jika dia berhasil untuk tidak mengompol sepanjang malam.
Kunci sukses latihan ke toilet di malam hari adalah kesabaran. Ikuti tips yang dijelaskan di atas dan segera Anda mulai latihannya dan lihat perubahan. Ingatlah bahwa anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri jangan samakan mereka dengan Anda yang sekarang.
Tapi jika anak Anda belum bisa mengontrol kandung kemihnya setelah Anda mengikuti semua tips di atas, sebaiknya Anda mengunjungi dokter keluarga Anda. Mungkin ada masalah mendasar yang perlu dilakukan agar pelatihan menjadi efektif.

Tips Mengajari Anak Cara Bekerjasama



Kerjasama adalah keterampilan penting untuk kesuksesan hidup yang membutuhkan komunikasi, kasih sayang, dan rasa hormat. Bahkan seorang anak usia tiga sampai empat tahun mulai bisa bekerja sama. Pada usia lima atau enam tahun, mereka mulai memahami nilai sebenarnya dari kerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas. Berikut adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengembangkan kerjasama pada anak-anak dan membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang produktif:
1.  Mendengarkan dengan penuh perhatian - Buka hati Anda, mata, dan telinga sehingga Anda benar-benar dapat mendengarkan bagaimana anak-anak berpikir dan merasakan tentang situasi tertentu. Satu-satunya cara Anda dapat belajar bagaimana cara mengajarkan anak sesuatu yang baru adalah mencari dan mendengarkan apa yang mereka sudah tahu dan bagaimana mereka merasakan dan  berempati. Ini akan menunjukkan rasa hormat kepada mereka, dan mereka merasa didengar dan diperhatikan.
2.  Memberi contoh - Biarkan anak-anak melihat Anda berbagi keterampilan, barang, waktu Anda, atau cinta Anda. Hal ini juga bagus untuk menjelaskan kepada anak-anak mengapa Anda berbagi, dan bekerja sama dengan orang lain.
3.  Bermain game - Bermain game dengan anak-anak bisa mengajarkan cara bekerjasama jika Anda memilih permainan yang tepat seperti lompat tali, membangun puzzle, bermain tenis ganda, atau perlombaan-perlombaan yang membutuhkan lebih dari satu pemain. Pastikan untuk memainkan beberapa game nyata dan menunjukkan sportivitas yang baik. Dengan cara ini mereka akan belajar bahwa dalam hidup akan ada saat-saat ketika mereka menang dan saat-saat ketika mereka kalah
4.  Mendorong kerja sama tim - Mengatur situasi yang membutuhkan kerja sama tim, apakah itu adalah tim olahraga, tugas tim, atau perencanaan tim. Situasi tersebut harus mencakup kegiatan yang membutuhkan komunikasi, rasa hormat dan kerjasama yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
5.  Membalikkan peran – Berikan anak-anak kesempatan memimpin. Biarkan mereka merencanakan kegiatan untuk  satu hari, makan malam selama seminggu, atau liburan seluruh keluarga, tergantung pada usia dan pemahaman tentang anggaran dan pedoman. Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk mulai belajar memimpin diri mereka sendiri dan bertanggung jawab.
6.  Berikan pujian – Beri tanggapan pada anak yang kooperatif dan puji mereka untuk itu. Anak-anak menyukai orang dewasa yang menyenangkan dan jujur. Mereka akan lebih cenderung untuk mengulangi perilaku positif jika mereka mendapat pujian dan akan berhenti melakukan perilaku negatif karena mereka akan mendapat hukuman. Itu salah satu cara mereka untuk mendapatkan perhatian, jadi mengapa tidak mendorong mereka untuk berprilaku positif. Ketika Anda melihat seorang anak yang kooperatif dengan temannya, maka katakan padanya “Anda bekerja sangat baik”
7.  Solusi kolaboratif - Biarkan anak-anak menyelesaikan masalahnya sendiri dengan tetap di bawah bimbingan dan pengawasan Anda. Cobalah memberikan kesempatan pada anak-anak untuk menyelesaiakan masalah mereka sebelum Anda turun tangan. Jika Anda harus melakukan intervensi, lakukanlah dengan mengajukan pertanyaan daripada memberikan jawaban.
8.  Biarkan anak-anak memilih - Biarkan anak-anak membuat pilihan yang sesuai usianya. Anak usia dua tahun dapat memilih antara dua hal, anak umur sepuluh tahun dapat membantu merencanakan tugas-tugas dalam rumah tangga dan remaja sudah dapat memilih pakaian mereka sendiri. Membiarkan anak-anak untuk membuat pilihan mereka sendiri dapat mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab.
9.  Kesempatan berkumpul - Pastikan anak-anak memiliki banyak kesempatan untuk bermain dan berkumpul. Bergabung dengan teman-teman sebaya mereka akan membantu mengajari kerjasama karena mereka melihat diri mereka sama dengan anak-anak lain. Tapi ingat untuk memberikan pujian dan tidak campur tangan kecuali jika diperlukan.

Kamis, 27 Desember 2012

Mengajari Anak Gaya Hidup Sehat



Salah satu hal penting yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya adalah menerapkan gaya hidup sehat.  Semakin cepat mereka belajar gaya hidup sehat semakin besar kemungkinan mereka akan menerapkannya disepanjang hidup mereka. Cara terbaik untuk mengajari anak  adalah dengan memberi contoh. Apa yang anak-anak lihat dari orang tua itu yang akan mereka lakukan. Berikut ini adalah beberapa tips sederhana tentang apa yang harus Anda ajarkan kepada anak-anak tentang gaya hidup sehat.
1. Anda tidak dapat memiliki kesehatan yang baik tanpa gizi yang baik.
2. Makan buah-buahan dan sayuran mentah sebanyak mungkin.
3. Makan beberapa jenis protein setiap kali makan. (Makan daging yang cukup dan makan lebih banyak ikan)
4. Makanlah dalam porsi kecil setiap hari dengan gizi seimbang.
5. Minum air putih yang cukup setiap hari.
6. Istirahat yang cukup.
7. Ajarkan anak-anak Anda pentingnya olahraga teratur.
8. Ajarkan anak-anak Anda pentingnya suplemen.
9. Ajarkan anak-anak Anda bagaimana menghindari stres dan bagaimana menghadapinya ketika hal itu tidak dapat dihindari.
10. Ajarkan anak-anak Anda bahaya dari gula, lemak, dan kafein.

Rabu, 26 Desember 2012

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjaga Kesehatan Mulut



Anak-anak tidak selalu ingin menyikat gigi atau  flossing karena bagi mereka itu seperti menambah sebuah tugas dalam keseharian mereka. Menjaga kebersihan mulut adalah kunci untuk kesehatan seluruh tubuh mereka. Sebagai anak yang sedang mengalami masa tumbuh kembang, mereka perlu membuat kebiasaan yang meliputi perawatan rutin gigi mereka. Sebagai orangtua, mengajarkan anak Anda untuk menjaga kesehatan mulut yang baik mungkin tidak mudah, tetapi mutlak diperlukan untuk selalu hidup sehat.
Mendorong anak-anak untuk menjaga kesehatan mulut yang baik, tentu saja, tidak hanya sekedar mencerahkan senyuman mereka dan menambah kepercayaan diri mereka. Hal ini dapat membantu menciptakan kebiasaan menjaga kebersihan mulut sampai mereka dewasa. Kesehatan mulut juga membantu mendorong sistem kekebalan yang kuat.
Berikut ini lima tips yang dapat membantu orang tua mengajari anak-anak mereka tentang faktor-faktor penting untuk menghasilkan gigi dan gusi sehat.
1.     Menyikat gigi setiap hari bukanlah pilihan. Sama seperti memakai sepatu ketika hendak keluar rumah atau

mengenakan pakaian, menyikat gigi secara rutin sangat diperlukan. Ini hanyalah salah satu dari sekian

banyak kebiasaan sehat yang harus dilakukan anak-anak sejak usia dini.

2.     Ajari anak cara menyikat yang benar. Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan menyatakan bahwa anak-anak di bawah usia tujuh tahun harus menggunakan pasta gigi sebesar ukuran kacang untuk menyikat gigi mereka.

3.     Bersihkan gigi setelah makan. Biarkan anak Anda melihat Ibu dan Ayah mereka menyikat gigi juga. Anak-

anak akan meniru tindakan orang tua mereka, sehingga dengan melihat Anda menyikat gigi akan

mendorong perilaku positif mereka.

4.     Buat menyikat gigi menyenangkan. Anak-anak harus menyikat gigi mereka selama sekitar 2 menit. Anda

dapat melakukannya dengan mereka, pada saat yang sama. Hal ini memastikan bahwa anak Anda

menyikat cukup lama, dan menyeluruh. 
 
5.     Mendidik anak-anak Anda tentang mengapa kebersihan mulut yang baik sangat berharga. Anak- anak di TK sudah cukup umur untuk mempelajari alasan mengapa mereka perlu menyikat gigi, flossingdan menghindari makanan bergula.
Kesehatan mulut merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan anak Anda. Kebiasaan baik memainkan peran besar. Dorong anak-anak untuk merawat gigi mereka sama seperti mereka peduli pada setiap bagian lain dari tubuh mereka.