Rabu, 29 Mei 2013

Tips Memilih Kursus Yang Tepat Untuk Anak



Sebagai orangtua, kita sering berusaha untuk melengkapi anak dengan berbagai kursus-kursus untuk mengoptimalkan kemampuan, bakat dan ketrampilannya selain dari pendidikan formal yang dia ikuti selama ini. Agar kursus yang dijalaninya benar-benar optimal ada baiknya disesuaikan dengan karakter dan kepribadiannya.

Penakut
Cirinya : Anak tidak berani menghadapi konflik, mudah cemas, gampang menangis, kurang berusaha dan suka mengeluh.


Solusinya : Pilihlah kursus yang beresiko tinggi untuk mengatasi rasa takutnya seperti beladiri, pencinta alam, menyelam dan lain-lain.


Kurang peka
Cirinya : Tidak ada ekspresi, kurang empati, tidak segera mengerjakan instruksi dari orang lain. Anak yang kurang peka biasanya kurang mendapat stimulasi dari lingkungannya sehingga kurang ekspresif.


Solusinya : Pilihlah kursus yang berhubungan dengan dunia seni seperti seni tari, musik dan lain sebagainya.


Pemalu
Cirinya : Agak susah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru, pasif dalam merespon teguran sekelilingnya, jarang berbicara dan sulit bersosialisasi.


Solusinya : Pilihlah kursus yang melibatkan interaksi satu dengan yang lainnya, dengan begitu anak akan belajar menjalankan perannya bergantian dan lebih interaktif, seperti teater. Hindari kursus yang bersifat individual.


Egois
Cirinya : Semua dilakukan hanya mengarah kepada dirinya sendiri dan mengutamakan kepentingannya sendiri.


Solusinya : Cari kursus yang melibatkan perasaannya misalnya olahraga berkelompok seperti basket. Anak akan berusahan untuk berbagi bola karena permainan dilakukan sebagai sebuah team.


Percaya diri
Cirinya : Mudah bersosialisasi dan spontan dalam mengemukakan pendapat serta berani mencoba tantangan.


Solusinya : Anak seperti ini akan lebih mudah untuk memilih kursus apa pun sesuai dengan minatnya. Dengan kursus diharapkan anak akan lebih bertambah percaya diri dan skillnya.


Agresif
Cirinya : Gampang marah dan percaya diri yang terlalu berlebihan.


Solusinya : Apabila agresif ke arah fisik maka arahkan ke kursus olahraga untuk menyalurkan kekuatan fisiknya, bila agresif ke arah perasaannya maka pilihlah kursus kesenian yang dapat mengasah perasaannya.


Dalam memilih dan mengikuti kursus tidak semua langsung berjalan lancar dan mulus. Apabila semangat anak yang awalnya tinggi kemudian menurun maka ajaklah anak untuk berdiskusi untuk menentukan langkah selanjutnya agar anak juga dapat merasa nyaman menjalani kursus tersebut sehingga hasilnya bisa mengoptimalkan kemampuan dan bakat si anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar